Archaeobacteria
A. Ciri-Ciri Umum1.Susunan tubuh sangat sederhana, dinding sel tidak tersusun atas peptidoglikan;AA
2.habitat pada lingkungan ekstrim yang tidak semua organisme mampu hidup di sana;
3.terdiri atas satu sel yang hidup berkoloni atau berupa filamen berukuran kecil.
B. Klasifikasi
Berdasarkan habitatnya, Archaeobacteria dibedakan menjadi:
Metanogen
Hidup pada lingkungan anaerobik yang ekstrim seperti pada lumpur di dasar rawa dan danau, saluran pencernaan hewan dan manusia, serta di bawah lapisan es Greenland. Kelompok ini mampu menghasilkan gas metana (CH4) dari H2 dan CO2. Contoh:Lachnospira multiporus (memecah pektin), Succinomonas amylolytica dan Ruminococcus albus (memecah selulosa).
Halofil
Habitat pada lingkungan yang berkadar garam tinggi 12 – 15% (sementara kadar garam air laut sekitar 3,5%). Contoh: genus Halobacterium, Halorubrum, Halococcus, dan Haloarcula.
Termofil
Hidup pada lingkungan bersuhu tinggi dan bersifat asam. Contohnya genus Sulfolobus dan Pyrolobus fumarii.
Eubacteria (Bakteri Sejati)
A. Ciri-Ciri Umum1.Mikroorganisme dengan rata-rata panjang 2 – 3 μm, lebar 1 – 2 μm, dan diameter 1 mikron;
2.bersifat uniseluler, hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni);
3.bentuk sel relatif tetap karena dinding sel tersusun atas peptidoglikan;
4.mampu membentuk endospora yaitu spora berdinding tebal yang tahan terhadap kondisi lingkungan yang buruk;
5.struktur tubuh tersusun atas kapsul, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, DNA, mesosom, ribosom, dan plasmid;
6.reproduksi terjadi secara aseksual dan seksual, secara aseksual melalui pembelahan biner dan seksual meliputi konjugasi, transformasi, dan transduksi.
B. Klasifikasi
Berdasarkan cara memperoleh makanan, bakteri dibedakan:
1. Bakteri heterotrof (tidak mampu menyusun makanan sendiri), dibedakan:
a.Saprofit: mengambil nutrisi dari organisme yang masih hidup.Contohnya Escherichia coli
b.Parasit: mengambil nutrisi dari organisme yang telah mati. Contohnya Mycobacterium tuberculosis.
2. Bakteri autotrof (dapat menyusun makanannya sendiri), dibedakan:
a.Fotoautotrof (menggunakan sumber energi cahaya matahari), contohnya bakteri hijau (bakterioklorofil) dan bakteri ungu (bakteriopurpurin);
b.Kemoautotrof (energi kimia), contohnya Nitrobacter, Nitrosomonas, dan Nitrosococcus.
Berdasarkan kebutuhan oksigen, bakteri dibedakan:
1.Bakteri aerob (Membutuhkan O2 bebas), contohnya Nitrosomonas dan Mycobacterium tuberculosis.
2. Bakteri anaerob (tanpa menggunakan O2 bebas), ContohnyaClostridium tetani dan bakteri denitrifikasi.
Berdasarkan bentuknya, bakteri dibedakan:
Bentuk Bakteri Macam Contoh
1) batang (bacillus) a) monobasilus Escherichia coli
b) diplobasil Salmonella typhosa
c) streptobasil Bacillus anthracis
2) bola (coccus) a) monokokus Neisseria gonorrhoeae
b) diplokokus Diplococcus pneumoniae
c) streptokokus Streptococcus mutans
d) sarkina Thiosarcina rosea
e) stafilokokus Staphylococcus aureus
3) spiral (spirillum) a) vibrio Vibrio cholerae
b) spirochaeta Treponema paliidium
c) spirillum Thiospirillopsis floridana
Berdasarkan letak flagelanya,dibedakan:
1. Atrik, tidak memiliki flagela.
2. Monotrik, memiliki satu flagela dan melekat pada salah satu ujung sel.
3. Lofotrik, memiliki banyak flagela dan melekat pada salah satu ujung sel.
4. Amfitrik, memiliki satu flagela dan masing-masing melekat pada kedua ujung sel.
5. Peritrik, memiliki flagela yang tersebar pada seluruh pemukaan sel.
Archaebacteria
Archaebacteria merupakan kelompok bakteri yang menghasilkan gas metan dari sumber karbon yang sederhana, uniseluler, mikroskopik, dinding sel bukan peptidoglikon, dan secara biokimia berbeda denganEubacteria.Selain itu, sifat Archaebacteria yang lain adalah bersifat anaerob, dapat hidup di sampah, tempat-tempat kotor, saluran pencernaan manusia atau hewan, halofil ekstrem, lingkungan bergaram, serta termoplastik pada suhu panas dan lingkungan asam. Archaebacteria dianggap sebagai nenek moyang dari bakteri yang ada sekarang ini.
Archaebacteria mencakup makhluk hidup autotrof dan heterotrof. Archaebacteria terbagi menjadi tiga kelompok sebagai berikut.
a. Bakteri metanogen.
b. Halobakterium.
Genus Halobacterium dan Halococcus mencakup bakteri yang halofil ekstrem, bersifat aerob, dan heterotrof. Bakteri genus ini banyak ditemukan di tambak garam laut.
Pada saat terjadi penggandaan sel dari halobakterium yang mengandung karotenoid, air akan berwarna merah intensif. Selain itu, Halobakterium dan Halococcus dapat tumbuh optimum pada larutan NaCl, 3,5 sampai 5 molar, serta mampu memanfaatkan energi cahaya untuk metabolisme tubuhnya.
c. Bakteri termo-asidofil.
Dalam kelompok ini, terhimpun Archaebacteri yang bersifat nonmetanogen yang berbeda-beda. Di dalamnya juga terdapat wakil autotrof dan heterotrof, asidofil ekstrem, neurofil, serta aerob dan anaerob.
Eubacteria
Eubacteria adalah bakteri yang bersifat prokariot. Inti dan organelnya tidak memiliki membran, bersifat uniseluler, bersifat mikroskopik, serta mempunyai dinding sel yang tersusun dari peptidoglikon. Selnya dapat berbentuk bulat atau batang yang lurus, terpisahpisah atau membentuk koloni berupa rantai, serta bertindak sebagai dekomposer pengurai. Bakteri ini hidup secara parasit dan patogenik.Akan tetapi, ada pula yang bersifat fotosintetik dan kemoautotrof. Eubacteria menjadi unsur yang sangat penting dalam proses daur ulang nitrogen dan elemen lain. Selain itu, beberapa Eubacteria dapat dimanfaatkan dalam proses industri. Eubacteria terbagi menjadi enam filum, yaitu bakteri ungu, bakteri hijau, bakteri gram positif, Spirochaet, Prochlorophyta, dan Cyanobacteria.
Beberapa Eubacteria bergerak secara peritrik atau tidak bergerak. Beberapa kelas dalam Eubacteriaadalah sebagai berikut:
Kelas Azotobacteraceae
hidup bebas di dalam tanah, mirip sel khamir, dan pada kondisi aerob dapat menambatN2.Misalnya, AzotobacterChlorococcum, Azotobacter indicus,dan Azotobacte agilis.
Kelas Rhizobiaceae
Ciri-ciri bakteri kelas Rhizobiaceae adalah sel berbentuk batang atau bercabang, bersimbiosis dengan legominosae, membentuk bintil akar, dan mengonversi nitrogen udara yang dapat bermanfaat bagi tumbuhan leguminosae. Misalnya, Rhizobium leguminosarum membentuk bintil akar pada akar Lathyrus, Pisum, Vicia; Rhizobium japonicum pada kedelai; Agrobacterium tumefaciens menimbulkan pembengkakan pada akar pohon.
Kelas Micrococcaceae
Ciri-ciri bakteri kelas Micrococcaceae adalah sel berbentuk peluru, berbentuk koloni tetrade, serta kubus dan massa tidak beraturan. Contohnya, Sarcia dan Staphyloccus aureus yang bersifat patogen serta dapat menimbulkan berbagai penyakit.
Kelas Enterobacteriaceae
Eubacteria yang terdapat dalam kelas Enterobacteriaceae dapat menimbulkan fermentasi anaerobik pada glukosa atau laktosa, hidup sebagai dekomposer pada serasah atau patogen pada manusia, juga pada saluran pernapasan dan saluran kencing Vertebrata. Contohnya, E. coli yang terdapat di usus besar manusia dan Vertebrata; Salmonela typhosa, yaitu patogen penyebab penyakit tifus; serta Shigella dysenteriae penyebab disentri.
Kelas Lactobacillaceae
Sel Lactobacillaceae berbentuk peluru dan dapat menimbulkan fermentasi asam laktat. Contohnya, Lactobacillus caucasicus yang membantu pembuatan yogurt; Streptococcus pyogenes yang dapat menimbulkan nanah atau keracunan darah pada manusia; serta Diplococcus pneumoniae sebagai penyebab pneumonia.
Kelas Bacillaceae
Sel Bacillaceae berbentuk batang dan berfungsi sebagai pembentuk endospora. Misalnya, Bacillus antraks penyebab penyakit antraks dan Clostridium pasteurianum, yaitu bakteri anaerob penambat N2.
Kelas Neisseriaceae
Sel Neisseriaceae berbentuk peluru dan umumnya berpasangan. Misalnya, Neisseria meningitidis, yaitu bakteri penyebab meningitis; Neisseria gonorrhoeae penyebab penyakit kencing nanah; serta Veillonella parvula berada di mulut dan saluran pencernaan manusia dan hewan.
0 comments:
Post a Comment