a.Lapisan Pelindung Luar (Epidermis)
Epidermis (kulit ari)
merupakan lapisan terluar dari kulit, yang memiliki struktur tipis dengan
ketebalan sekitar 0,07 mm. lapisan epidermis masih terdiri atas beberapa
bagian, yaitu bagian luar yang disebut stratum korneum (lapisan
tanduk), bagian tengah yang disebut stratum granulosum, dan bagian
dalam yang disebut lapisan Malpighi. Untuk uraian lengkapnya sebagai
berikut :
Stratum korneum atau lapisan
zat tanduk ini berada paling luar dan merupakan kulit
mati, kering, dan tersusun dari berlapis-lapis jaringan epitelium
pipih. Fungsi utamanya, antara lain melindungi sel-sel dan mencegah
masuknya bibit penyakit.
Stratum lusidum, yang
berfungsi melakukan “pengecatan” terhadap kulit dan rambut. Semakin
banyak melanin yang dihasilkan dari sel-sel ini, maka warna kulit
akan menjadi semakin gelap.
Selain memberikan warna pada
kulit, melanin ini juga berfungsi untuk melindungi sel-sel kulit dari
sinar ultraviolet matahari yang dapat membahayakan kulit. Walaupun
sebenarnya dalam jumlah yang tepat sinar ultraviolet ini bermanfaat untuk
mengubah lemak tertentu di kulit menjadi vitamin D, tetapi dalam jumlah
yang berlebihan sangat berbahaya bagi kulit.
- Stratum
Granulosum
Stratum granulosum, yang
menghasilkan pigmen warna kulit, yang disebut melamin. Lapisan ini terdiri
atas sel-sel hidup dan terletak pada bagian paling bawah yang dihasilkan
oleh lapisan Malpighi.
- Stratum
Germinativum
Stratum germinativum, sering
dikatakan sebagai sel hidup karena lapisan ini merupakan lapisan yang aktif
membelah.
.
b.Lapisan Pelindung dalam (Dermis)
Di bawah lapisan epidermis
kulit terdapat lapisan pelindung dalam, yang disebut lapisan dermis.
Dermis disebut juga kulit jangat atau korium. Dermis
kulit tersebut berisi jaringan ikat berserat. Berbagai bagian yang ada dalam
dermis meliputi pembuluh darah, rambut, ujung saraf, kelenjar keringat (glandula
sudorifora), kelenjar minyak (glandula sebasea), dan
jaringan lemak kulit. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat uraian di bawah ini.
-
Pembuluh Darah Pembuluh darah merupakan bagian yang membawa darah berisi makanan dan oksigen pada lapisan dermis dan epidermis. Pembuluh darah juga berperan dalam menyuplai kelenjar keringat dan rambut akar. Selain itu, pembuluh darah berperan penting dalam proses pengaturan temperatur tubuh.
- Rambut
Meskipun rambut berada dalam
lapisan dermis, namun proses produksinya berada pada lapisan epidermis.
Lapisan epidermis masuk ke dalam lapisan dermis membentuk sebuah pipa
berlubang yang dinamakan kantung rambut. Rambut tumbuh
bersebelahan dengan kantung rambut. Di bagian dasar kantung terdapat
sekumpulan jaringan yang berisi kapiler darah dan saraf, yang
dinamakan akar rambut. Akar rambut dilindungi oleh sel
epidermis yang terus-menerus membelah dan mendorong sel baru ke atas.
Sel ini akan segera mati dan mengeras membentuk rambut.
- Ujung Saraf
Ujung saraf merupakan salah
satu bagian sel saraf yang mengirimkan informasi dari lingkungan luar. Di
dalamnya terdapat berbagai reseptor (penerima rangsangan), seperti
reseptor sentuhan, reseptor tekanan, reseptor sakit, dan
reseptor suhu.
-
Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat kulit
memiliki bentuk pipa tergulung yang tumbuh memanjang dari epidermis hingga
dermis. Pada pangkal kelenjarnya banyak dikelilingi oleh kapiler
darah dan serabut saraf simpatik. Dari darah pada kapiler,
keringat dikeluarkan melewati saluran keringat dan pori-pori
pada permukaan kulit. Keringat yang dikeluarkan mengandung sebagian
besar air dalam bentuk larutan garam anorganik (misalnya sodium klorida)
dan sejumlah kecil materi organik seperti urea. Karena keringat mengandung
sisa metabolisme, seperti urea, maka kulit tersebut disebut juga organ
ekskresi.
-
Kelenjar Minyak
Kelenjar ini menghasilkan
minyak yang disebut sebum. Sebum menahan air masuk ke dalam
rambut dan epidermis. Selain menahan air, kelenjar minyak juga menjaga
kelenturan epidermis dan melindunginya dari bakteri.
-
Jaringan Lemak Kulit
Di bawah dermis terdapat
lapisan yang tersusun dari sel adiposa (jaringan adiposa) yang
menyimpan lemak. Lemak digunakan sebagai lapisan pelindung. Karenanya,
jaringan adiposa juga dikenal sebagai tempat penyimpanan lemak
dan jaringan pelindung.
.
2. FUNGSI / KEGUNAAN KULIT
Kulit merupakan organ
ekskresi tempat pengeluaran keringat. Bagian dari kulit yang berfungsi
untuk hal ini adalah kelenjar keringat. Keringat yang dikeluarkan dapat
menyerap panas tubuh, untuk mempertahankan panas tubuh agar stabil.
Selain sebagai alat
ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai berikut.
a. Melindungi
Tubuh dari Panas, Kuman, dan Gesekan dari luar.
Apabila kuman-kuman ini
dapat masuk ke dalam tubuh dan ikut dalam peredaran darah maka akan
membahayakan tubuh. Misalnya Staphylococcus aerus dapat
menyebabkan berbagai macam penyakit antara lain jerawat, bisul sampai,
infeksi paru-paru.
b. Mengatur
Suhu Tubuh
Kulit dapat mendinginkan dan
menghangatkan tubuh. Pada saat udara dingin maka pembuluh darah
kulit akan menutup sehingga darah tidak mengalir ke sana akibatnya
kulit kelihatan pucat. Kondisi ini bertujuan untuk membantu agar panas
tubuh tidak mudah hilang sehingga darah dapat terlindungi. Dalam kondisi
ini, kelenjar keringat pun akan tertutup rapat untuk mencegah
pembetukan keringat.
Adapun pada keadaan suhu
tubuh meningkat, maka ujung-ujung saraf pada kulit akan membuka, akibatnya
banyak darah mengalir ke kulit dengan tujuan untuk didinginkan oleh udara
di sekitarnya. Itulah sebabnya seseorang tampak memerah pada saat
kepanasan.
c. Mengatur
Pengeluaran Air
Kulit dapat mengontrol
kehilangan air dari dalam tubuh, karena jika tubuh kehilangan air secara
berlebihan maka akan membahayakan tubuh. Kadang-kadang ditemukan seseorang
mengalami pingsan setelah mengikuti upacara bendera di terik panas matahari.
Hal ini disebabkan karena pengeluaran keringat yang berlebihan sehingga
mengakibatkan kondisi yang disebut “lapar garam”.
.
3. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KERINGAT
Telah kita ketahui bahwa zat
yang diekskresikan adalah keringat. Jumlah keringat yang dikeluarkan
ternyata dipengaruhi berbagai keadaan, seperti aktivitas tubuh, suhu
lingkungan, makanan, kesehatan, dan keadaan emosi. Di dalamnya pun
mengandung zat-zat tertentu, misalnya air, garam (NaCl), urea, asam dan
sisa metabolisme.
.
4. MEKANISME PENGELUARAN KERINGAT
Setiap harinya manusia
dewasa mengeluarkan keringat kira-kira 225 ml. Semua keringat yang
dihasilkan berasal dari sekitar 2 juta kelenjar keringat yang tersebar
pada seluruh lapisan dermis.
Proses pengeluaran keringat
tersebut dipengaruhi oleh hipotalamus. Hipotalamus merupakan sistem saraf
pusat pengatur suhu badan yang menghasilkan enzim bradikinin. Enzim
bradikinin mempengaruhi kerja kelenjar keringat untuk mengeluarkan
keringat. Selain dipengaruhi hipotalamus, kerja kelenjar keringat juga dipengaruhi
oleh perubahan suhu lingkungan dan pembuluh darah.
Suhu pembuluh darah yang
tinggi (karena suhu lingkungan tinggi) akan memberikan rangsangan terhadap
hipotalamus. Oleh rangsangan tersebut, hipotalamus segera
mempengaruhi kelenjar keringat untuk menyerap air, garam, urea, dan
berbagai zat sisa metabolisme dari pembuluh kapiler darah. Berbagai
zat ini dikeluarkan melalui saluran keringat dan pori-pori
kelenjar keringat ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.
Keringat segera menguap dan suhu tubuh turun sehingga normal kembali.
Apabila keringat yang keluar
terlalu berlebihan, kadar garam yang berada dalam darah bisa berkurang.
Akibatnya, otot bisa mengalami kekejangan atau mungkin bisa pula pingsan.
Selain itu karena pembuluh darah pada lapisan dermis mengembang,
kulit wajah bisa menjadi merah. Keadaan ini dapat terjadi saat
kita melakukan aktivitas fisik yang berat. Namun, sebaliknya kulit
kita dapat memucat bila pembuluh darah pada dermis
menyempit, misalnya saja saat kita ketakutan.
0 comments:
Post a Comment